Sabtu, 07 Januari 2012

laporan praktikum pisces

LAPORAN PRATIKUM
ZOOLOGI VERTEBRATA
 




Disusun Kelompok  IV :
Reslana        (09222053)



    Dosen Pembimbing:
Dian Mutiara

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG
2011

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan karunianya kepada hamba-hambanya, atas karunianyalah kami biasa menyelesaikan laporan pratikum histology  ini.sebuah laporan yang ditulis dengan ketulusan hati dan penuh kesabaran untuk membagi pengetahuan sebuah ilmu histologi. Laporan  ini sengaja dibuat supaya untuk menambah pengetahuan atau wawasan dan diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi kita semua dalam mempelajari suatu laporan pratikum histology.
Kami ucapkan banyak berterima kasih kepada bapak Dian Mutiara M.si yang telah memberikan tugas kepada kami untuk membuat sebuah laporan pratikum Zoologi Vertebrata ini.
Kami sadar bahwa laporan pratikum histologi yang kami buat ini sangat banyak kekurangan dan sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami sangat membutuhkan kritik dan saran agar dilain kesempatan kami dapat memperbaikai kesalahan yang ada.














BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang

Ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin)[1] yang hidup di air dan bernapas dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling beraneka ragam dengan jumlah spesies lebih dari 27,000 di seluruh dunia. Secara taksonomi, ikan tergolong kelompok paraphyletic yang hubungan kekerabatannya masih diperdebatkan; biasanya ikan dibagi menjadi ikan tanpa rahang (kelas Agnatha, 75 spesies termasuk lamprey danikan hag), ikan bertulang rawan (kelas Chondrichthyes, 800 spesies termasuk hiu dan pari), dan sisanya tergolong ikan bertulang keras (kelasOsteichthyes). kan memiliki bermacam ukuran, mulai dari paus hiu yang berukuran 14 meter (45 ft) hingga stout infantfish yang hanya berukuran 7 mm (kira-kira 1/4 inci). Ada beberapa hewan air yang sering dianggap sebagai "ikan", seperti ikan paus, ikan cumi dan ikan duyung, yang sebenarnya tidak tergolong sebagai ikan.
Ciri utama Pisces sebagai berikut:
  1. Hewan berdarah dingin yang hidup di dalam air.
  2. Bernapas dengan insang (operculum) dan di bantu oleh kulit .
  3. Tubuh terdiri atas Kepala.
  4. Rangka tersusun atas tulang sejati.
  5. Jantung terdiri atas satu serambi dan satu bilik.
  6. Tubuh ditutupi oleh sisik dan memiliki gurat sisi untuk menentukan arah dan posisi berenang.
ikan dapat ditemukan di hampir semua "genangan" air yang berukuran besar baik air tawar, air payau maupun air asin pada kedalaman bervariasi, dari dekat permukaan air hingga beberapa ribu meter di bawah permukaan air. Namun, danau yang terlalu asin seperti Great Salt Lake tidak bisa menghidupi ikan. Ada beberapa spesies ikan dibudidayakan dan dipelihara untuk hiasan dalam akuarium, yang dikenal sebagai ikan hias.
Ikan adalah sumber makanan yang penting. Hewan air lain, seperti moluska dan krustasea kadang dianggap pula sebagai ikan ketika digunakan sebagai sumber makanan. Menangkap ikan untuk keperluan makan dalam jumlah kecil atau olah raga pancing sering disebut sebagai memancing. Hasil penangkapan ikan seluruh dunia setiap tahunnya berjumlah sekitar 100 juta ton pertahun.
Ikan dibagi dalam beberapa kelas diantaranya :
Ø  Subkelas Pteraspidomorphi (ikan tak berahang primitif)
Ø  Infrafilum Gnathostomata (vertebrata bermulut besar)
Ø  Superkelas Osteichthyes (ikan bertulang sejati: mencakup hampir semua ikan penting masa kini)
Ø  Kelas Actinopterygii (ikan bersirip kipas)
Ø  Kelas Sarcopterygii (ikan sirip berdaging/ikan bersirip cuping)
o   Subkelas Coelacanthimorpha (coelacanth)
o   Subkelas Dipnoi (ikan paru)
Dalam praktikum ini kami melakukan pembedahan ikan yang termasuk dalam kelas Actinopterygii (ikan bersirip kipas) yang termasuklah ikan mujair
Ikan mujair adalah sejenis ikan air tawar yang biasa dikonsumsi. Penyebaran alami ikan ini adalah perairan Afrika dan di Indonesia pertama kali ditemukan oleh Pak Mujair di muara Sungai Serang pantai selatan BlitarJawa Timur pada tahun 1939. Meski masih menjadi misteri, bagaimana ikan itu bisa sampai ke muara terpencil di selatan Blitar, tak urung ikan tersebut dinamai ‘mujair’ untuk mengenang sang penemu.
Nama ilmiahnya adalah Oreochromis mossambicus, dan dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Mozambique tilapia, atau kadang-kadang secara tidak tepat disebut "Java tilapia", Ikan berukuran sedang, panjang total maksimum yang dapat dicapai ikan mujair adalah sekitar 40 cm. Bentuk badannya pipih dengan warna hitam, keabu-abuan, kecoklatan atau kuning





1,2 Tujuan
            Tujuan dari pelaksanaan praktikum ini adalah :
1.      Mengetahui, mempelajari dan memahami bentuk, struktur, fungsi
serta susunan alat tubuh pada ikan mujair
2.      Mengetahui dan memahami anatomi tubuh ikan mujair
3.      Menegtahui klasifikasi ikan mujair.


















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.    Morfologi Ikan Mujair
Mujair (Oreochromis mosambicus) yang sebelumnya dikenal sebagai Tilapia mosombica merupakan ikan ekonomis penting dan dikenal cukup luas oleh masyarakat di tanah air. Ikan yang merupakan kerabat dekat nila ini berasal dari Afrika dan secara alami banyak ditemukan di sungai-¬sungai di wilayah Mozambik. Ikan mujair merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, bentuk badan pipih dengan warna abu-abu, coklat atau hitam. Ikan ini pertama kali di Indonesia ditemukan oleh bapak Mujair di muara sungai Serang pantai selatan Blitar Jawa Timur pada tahun 1939. Ikan mujair mempunyai toleransi yang besar terhadap kadar garam/salinit as. Jenis ikan ini mempunyai kecepatan pertumbuhan yang relatif lebih cepat, tetapi setelah dewasa percepatan pertumbuhannya akan menurun. Panjang total maksimum yang dapat dicapai ikan mujair adalah 40 cm. Sirip punggungnya (dorsal) memiliki 15-17 duri (tajam) dan 10-13 jari-jari (duri berujung lunak); dan sirip dubur (anal) dengan 3 duri dan 9-12 jari-jari.
Mujair termasuk ikan pemakan segala (omnivore) yang memiliki sifat rakus terhadap pakan. Pakan utamanya adalah lumut-lumutan, tumbuhan air, serta serangga dan hewan kecil seperti cacing.
Ikan mujair mempunyai toleransi yang besar terhadap kadar garam (salinitas), sehingga dapat hidup di air payau. Jenis ikan ini memiliki kecepatan pertumbuhan yang relatif cepat, tetapi setelah dewasa kecepatannya ini akan menurun. Mujair juga sangat peridi. Ikan ini mulai berbiak pada umur sekitar 3 bulan, dan setelah itu dapat berbiak setiap 1½ bulan sekali. Setiap kalinya, puluhan butir telur yang telah dibuahi akan ‘dierami’ dalam mulut induk betina, yang memerlukan waktu sekitar seminggu hingga menetas. Hingga beberapa hari setelahnya pun mulut ini tetap menjadi tempat perlindungan anak-anak ikan yang masih kecil, sampai anak-anak ini disapih induknya. Dengan demikian dalam waktu beberapa bulan saja, populasi ikan ini dapat meningkat sangat pesat. Apalagi mujair cukup mudah beradaptasi dengan aneka lingkungan perairan dan kondisi ketersediaan makanan.


B.     Klasifikasi Ikan Mujair
Kerajaan          : Animalia
Filum               :  Chordata
Kelas               : Actinopterygii
Ordo                : Perciformes
Familia            : Cichlidae
Genus              : Oreochromis
Spesies            : Oreochromis mossambicus

C.    Anatomi Ikan Mujair
. SISTEM PENUTUP TUBUH/KULIT
v  Kulit terdiri dari 2 lapis :
- epidermis; terluar, tipis, selalu berganti
- dermis; di bawah epidermis, lebih tebal, tempat terbentuknya sisik
- Fungsi kulit :
1.  pembungkus/penutup tubuh
2. pertahanan pertama terhadap penyakit dan parasit
3. penyesuaian terhadap kondisi lingkungan
4. alat ekskresi – osmoregulasi
5. alat pernafasan tambahan
v  Organ yang terdapat pada kulit :
- sisik, termasuk skut dan kil
- kelenjar lendir
- kelenjar racun
- sumber pewarnaan
v  Kelenjar lendir : mengeluarkan lendir
fungsi lendir :
1. mencegah gesekan badan dengan air, mempercepat gerakan
2. mencegah keluar-masuk air melalui kulit
3. mencegah infeksi
4. menutup luka
5. mencegah kekeringan (pada ikan paru-paru)
6. membuat sarang (pada spesies ikan tertentu)

            SISTEM URAT DAGING (OTOT)

Jenis :bergaris, polos, jantung
Kerjanya :
- di bawah rangsang saraf
- tidak di bawah rangsang saraf
Fungsinya : untuk pergerakan tubuh, sirip-sirip, rongga mulut, dan organ-organ dalam.
Pada ikan ada modifikasi urat daging, menjadi organ listrik pada ± 250 spesies ikan terutama ikan-ikan laut, di daerah tropis dan sub-tropis. Fungsinya untuk pertahanan diri (voltase listrik yg dihasilkan tinggi) dan untuk mencari makan (voltase rendah).
SISTEM RANGKA (TULANG)

Fungsi rangka :
1. penegak tubuh
2. tempat melekatnya otot
3. pelindung organ-organ dalam
4. membentuk eritrosit
Tulang-tulang penutup insang :
- operculum
- sub operculum – di bawah
- pre operculum – di depan
- interculum – diantara

SISTEM PENCERNAAN
Organ-organ : Saluran pencernaan terdiri dari (dari arah depan/anterior ke arah belakang/posterior) berturut-turut :  hati, empedu, pankreasà lambung à esofagus àmulut/rongga mulut   usus (pilorus dan pilorik saeka)
Organ-organ tambahan : kelenjar hati, kelenjar empedu, dan kelenjar pancreas
Organ-organ pelengkap : sungut, gigi, tapis insang.

 SISTEM SIRKULASI (PEREDARAN DARAH)

Organ-organ : jantung, pembuluh nadi (aorta, arteri) dan pembuluh balik (vena), dan kapiler-kapiler darah. Bahan yang diedarkan : darah (plasma darah dan butir-butir darah)

- - Bagian-bagian jantung :
• Atrium – berdinding tipis
• Ventrikal – berdinding tebal, sebagai pemompa darah
• Bulbus arteriosus
Sebelum atrium, terdapat sinus venosus (SV) yang mengumpulkan darah berkadar CO2 tinggi, berasal dari organ-organ tertentu. Darah dari SV masuk ke dalam atrium melalui katup sinuautrial, dari atrium darah masuk ke dalam ventricle melalui katup atrioventricular. Dari ventrikel darah ditekan dengan daya pompa padanya, menuju ke arah aorta ventralis, menuju ke insang. Di insang terjadi pertukaran O2 dengan CO2 (pada sistem pernafasan) dan seterusnya darah dengan kandungan O2 tinggi diedarkan ke daerah kepala, ke bagian dorsal, ke ventral, dan ekor   kembali ke jantung dan seterusnya.setelah mengedarkan nutrisi dsb



SISTEM PERNAFASAN

Organ-organ pernafasan :
mengambil O2 dari perairanà letak? à- terutama insang
organ tambahan   mengambil O2 dari udara;àparu-paru, labirin, dsb
pada embrio dan larva kulit dan kantung kuning telur
Insang, bagian-bagiannya :
- tulang lengkung insang
- tulang tapis insang
- daun insang
SISTEM SARAF DAN HORMON

v  Sistem saraf terdiri dari :
- sistem cerebro spinal :
• sistem saraf pusat : otak dan tulang punggung
• sistem saraf tepi
- sistem otonomi : simpati dan parasimpati
- organ-organ khusus : hidung, telinga, mata,
v  Sistem Hormon : Hormon dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar hormon  hormon pertumbuhan, hormon reproduksi, hormon ekskresi & osmoregulasi.
Menurut hasil kelenjar hormon :
- endo hormon : yang bekerja di dalam tubuh, seperti hormon-hormon di atas
- ekto hormon : yang bekerja di luar tubuh, seperti fenomen : merangsang jenis kelamin lain mendekat untuk berpijah.
SISTEM EKSKRESI DAN OSMOREGULASI
v  Sistem Ekskresi : sistem pembuangan proses metabolisme tubuh (berupa gas, cairan, dan padatan) melalui kulit, ginjal, dan saluran pencernaan).
v  Sistem Osmoregulasi : sistem pengaturan keseimbangan tekanan osmotik cairan tubuh (air dan darah) dengan tekanan osmotik habitat (perairan).
Organ-organ dalam sistem ekskresi : kulit, saluran pencernaan, dan ginjal.
Organ-organ sistem osmoregulasi : kulit, ginjal, insang, lapisan tipis mulut.

SISTEM REPRODUKSI DAN EMBRIOLOGI
v  Organ-organ reproduksi :
Organ kelamin (gonad) : menghasilkan sel-sel kelamin (gamet)
menghasilkan spermatozoaà4. Gonad jantan : testes, biasanya sepasang, kiri dan kanan
menghasilkan telur. Gonad betina : ovari/ovarium
Tipe reproduksi :
Berdasarkan organ kelamin
1. Biseksual (individu betina terpisah dari individu jantan)
2. Hermafrodit (sel kelamin jantan dan betina terdapat pada satu individu)

Berdasarkan proses pembuahan sel telur oleh spermatozoa :

1. Eksternal (ovivar) : pembuahan di luar tubuh betina, perkembangan embrio di luar tubuh betina, jumlah telur ratusan s.d ribuan

2. Internal
a. vivipar : pembuahan di dalam tubuh betina, embrio mendapatkan sari makanan dari induk sampai menetas
b. ovovivipar : embrio mendapat sari makanan dari kuning telur






BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1  Waktu dan Tempat
Hari                 : Selasa
Tanggal           : 01 November 2001
Tempat            : Laboratorium Biologi IAIN Raden Fatah Palembang
Waktu             : 14.30 – 17.00 WIB
3.2  Alat dan Bahan
Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
v  Kaca Pembesar
v  Pisau / kater / Gunting
v  Telenan
v  Alat tulis ( buku, pensil, pena, penghapus )
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
v  Ikan Mujair
3.3  Cara kerja
1.      Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan seperti kater, gunting, telenan, buku, pensil, pena, penghapus dan bahanya ikan mujair
2.      Siapkan ikan dan letakkan pada telenan untuk diamat, setelah itu gambar ikanya secara morfologi.
3.      Kemudian amati bagian Apparatus opercularis ( tutup insang ) amati bagian-bagian yang ada lalu gambar.
4.      Kemudian amati bagian squama atau sisik, ambil satu untuk di amati lewat kaca pembesar dan tentukan jenisnya lalu gambarlah
5.      Amati bagian cauda atau ekor, tentukan pula jenisnya dan kemudian gambarlah.
6.      Kemudian ambil kater atau gunting untuk membelah ikan guna melihat bagian - bagian organ dalam ikan, amati dan gambarlah.
7.      Amati bagian organ pencernaan ikan dan setelah itu gambarlah
8.      Kemudian amatilah bagian urogenital ikan, lalu tentukan gonadnya jantan atau betina, dan  gambarlah
9.      Kemudian potong ikan secara tegak lurus amati bagian skeleton ( rangka ), lalu gambarlah
10.  Ambil kater lagi untuk mengiris tipis bagian antara daging dan sisik guna mengamati bagian susunan otot ikan, kemudian setelah itu gambarlah. Dan amati juga bagian system muscularnya dengan cara membelah ikan secara melintang agar system muscularnya kelihatan, setelah itu gambarlah.
11.  Kemudian belah bagian kepala ikan untuk meliat bagian otak, setelah itu amati otak ikan lalu gambarlah.











BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.2 Pembahasan
A.    Bagian morfologi ikan terdiri dari caput ( kepala ), truncus ( badan ), cauda ( ekor ).
Ø  Caput  terdiri dari :
1.      Rima oris ( celah mulut )
2.      Fovea rasalis ( cekung hidung )
3.      Organon visus ( alat penglihat )
4.      Apparatus opercularis ( tutup insang )
Ø  Truncus terdiri dari :
5.      Squama ( sisik )
6.      Linea lateralis
7.      Anus porus urogenitalis
8.      Pinnae pectorales / thoracales / thoracicae ( sirip dada )
9.      Pinnae abdominals ( sirip perut )
10.  Pinna  analis ( sirip belakang )
11.  Pinna dorsalis ( sirip punggung ).
Ø  Cauda
12.  Pinna caudalis ( sirip ekor )


B.     Apparatus opercularis ( tutup insang ) sepasang dan terdapat di kanan kiri bagian belakang caput, berbentuk setengah bulatan. Bagian – bagian apparatus opercularis adalah  :
Ø  Bagian- bagian operculum terdapat 4 bagian :
1.      Os. Operculare ( bagian dorsal )
2.      Os. Praeoperculare ( bagian carnial )
3.      Os suboperculare ( bagian caudal )
4.      Os interoperculare ( bagian ventral )
Ø  Membrane branchiostegalis, suatu selaput yang terdapat pada tepi caudal operculum dan berakhir bebas.
Ø  Radii branchiostegii, berupa tulang-tulang kecil bengkok, merupakan rangka ( penyokong ) membrane branchiostegalis. Ini dapat diraba pada bagian leher yang menyempit yang disebut isthmus.
C.    Squama  ( sisik )
Squama atau sisik terdapat dibawah epidermis, tersusun sebagai susunan genting dengan bagian belakang bebas sehingga ada bagian sisik yang tertutup oleh sisik – sisik yang lain. Pada ikan yang kami amati tipe squamanya adalah ctenoid.
Ctenoid bagian tepi luarnya mempunyai satu baris/ lebih rigi-rigi seperti duri – duri halus atau gigi-gigi sisir, sedangkan bagian tepi yang melekat mempunyai tonjolan-tonjolan sehingga memperkuat perlekatanya, baik squama tipe cycloid maupun ctenoid mempunyai lapisan luar yang mengandung unsur  tulang yang disokong oleh suatu lapisan jaringan pengikat ( fibrosa ).




D.    Pinna caudalis ( cauda )
Tipe cauda ikan yang kami amati adalah tipe protocercal, yakni chorda dorsalis lurus dan meluas pada ujung cauda, bagian dorsal dan ventral hampir terbagi sama. Tipe ini adalah tipe yang paling primitive, terdapat pada cyclostomata dewasa.
E.     Organ dalam
1.      Pneumatocyst ( gelembung berenang ) atau vesica natatoria, terletak dibagian dorsal rongga perut ( cavum abdominalis ) yaitu di ventral columna vertebralis, ren, dan aorta dorsalis, serta di sebelah dorsal dari alat- alat dalam lainya.
Fungsi pneumatocyst :
a.       Sebagai alat hydrostatik, untuk menentukan atau mengetahui daya berat badanya pada suatu tempat tertentu dalam air, yaitu untuk mengetahui tinggi rendah letaknya dalam air dengan mengurangi atau menambah isi pneumatocyst, serta memperkecil atau memperbesar b,j ikan. Jadi untuk mengetahui tekanan air berhubungan dengan dalamnya air.
b.      Membantu alat pernafasan
Pneumatocyst sendiri bukan alat pernafasan, tetapi pada beberapa jenis ikan terutama yang dapat hidup di tempat-tempat yang airnya sedikit, seakan-akan didaratan, pneumatocyst dapat berfungsi sebagai alat pernafasan, disebut pulmocyst.
2.      Cor  ( jantung ), letaknya ventro – caudal insang, agak kekanan.
3.      Branchia ( insang ) terletak pada bagian cranial ( daerah caput ), tertutup oleh apparatus opercularis.
4.      Gonade ( kelenjar kelamin ), pada yang jantan berwarna putih kompak, sedang pada yang betina seperti agar-agar, jernih sehingga pada saat berisi telur akan tampak jelas.
5.      Ventriculus dan intestinum (termasuk system pencernaan 0.
6.      Hepar ( hati ), berwarna merah
7.      Vesica fellea ( kantung empedu ) berwarna kehijauan
8.      Lien ( limpa ), berwarna merah tua, terdapat disebelah ventral lobus dorsalis hepatitis. Alat ini termasuk system reticulo endhothelial.
9.      Ren ( mesonephros, ginjal ), berwarna merah tua terletak  di sebelah ventral columna vertebralis.
F.      System digestorium (Sistem pencernaan)
a.       Tractus digestivus ( saluran pencernaan ), bagian-bagianya terdiri dari :
1.      Cavum oris, pada rahangnya terdapat gigi –gigi kecil yang berbentuk conus.
2.      Pharynx ( pangkal tenggorok atau tekak), terdapat di daerah yang sesuai dengan tempat insang dan tampak bila insang diangkat.
3.      Esophagus ( kerongkongan ), pendek sebagai lanjutan dari pharynx, bentuknya seperti kerucut, terdapat di daerah belakang insang, bila sedang tidak dilalui makanan maka lumen ( ruang) menyempit.
4.      Ventriculus ( perut besar, lambung )
Terdapat tonjolan-tonjolan sebagai kantung buntu disebut appendices phyloricae, appendices phyloricae, ini berguna untuk memperluas permukaan dinding ventriculus, agar pencernaan dan penyerapan makanan berlangsung lebih sempurna.
5.      Intestinum ( usus )
Sebagai pita panjang yang berkelok-kelok dan sama besarnya. Intestinum beraskhir dan bermuara keluar anus.
b.      Glandula digestoria ( kelenjar pencernaan )
1.      Hepar ( hati ), berukuran besar, berwarna merah kecoklatan, letaknya dibagian depan rongga badan dan meluas mengelilingi usus, dengan bentuk tidak tegas.
2.      Vesica fellea ( kantung empedu ), berbentuk bulat ( bila berisi penuh), berwarna kehijau-hijauan, terletak disebelah ventral lobus dexter hepatis yang bermuara pada ventriculus.
Fungsi vesica fellea untuk menampung atau menyimpan bilus yang mencurahkanya kedalam usus bila diperlukan.
3.      Pancreas.
Pada ikan jaringan pancreas bersifat mikroskopik, dikenal tiga macam type pancreas yaitu : kompak, diffus, dan disseminated. Secara makrospik jaringan ini sulit dikenal. Bagian exocrine pancreas menghasilkan enzim-enzim pencernaan, disamping itu terdapat bagian endocrine yang menghasilkan hormon insulin.
G.    Sistem urogenital
a.       Organ genitalia ( alat-alat kelamin ) berupa :
Gonad ( kelenjar kelamin ) sepasang terdapat dalam abdomer bagian lateral, diantara usus dan pneumatocyst. Pada betina disebut ovarium, yang tampak seperti agar-agar jernih atau terlihat bintik-bintik karena berisi sel-sel telur (ova).
Saluran yang keluar dari gonade sangat pendek, bersatu dengan lanjutan dari verica urinaria membentuk sinus urogenitalis kemudian lanjut sebagai satu saluran yang sangat pendek dan akhirnya bermuara sebagai porus urogenitalis. Pembuahan ( conceptio ) pada ikan umunya terjadi secara externa ( pembuahan luar ).
b.      Organ uropoetica ( organ excretoria ) terdiri atas :
1.      Mesonephros, berjumlah sepasang, berwarna merah tua, dan terdapat antara gelembung renang dan tulung punggung.
2.      Ductus mesonephridicus ( ureter )
Merupakan saluran yang keluar dari mesonephros, berjumlah sepasang, berjalan ke belakang di sebelah ventral tulang punggung, kemudian kedua ureter kiri dan kanan bersatu dan agak melebar sebagai vesica urinaria. Vesica urinaria ( gelembung kencing ) merupakan persatuan ureter.
H.    Skeleton ( rangka )
Dapat dibedakan menjadi exoskeleton (rangka luar ), ex : pada sisik (squama) dan endoskeleton (rangka dalam), ex : columna vertebralis.
            Columna vertebralis tersusun atas vertebrae (ruas-ruas tulang punggung), terbagi atas dua daerah, yaitu bagian cranial (muka) dan daerah caudal (ekor).
Vertebrae daerah cranial, terdiri atas :
1.      Corpus (centrum = badan pusat).
2.      Neurapophysis, tonjolan corpus yang menuju ke dorsal (punggung).
3.      Arcus neuralis, yaitu lanjutan neurapophyse yang melengkung ke dorsal lalu bersatu membentuk lubang yang dilalui medulla spinalis (sum-sum tulang belakang).
4.      Spina neuralis, merupakan tonjolan yang meruncing ke dorsal seperti duri, pada persatuan arcus neuralis kanan kiri.
5.      Haemapophysis, tonjolan corpus kea rah ventral, sepasang divergen, masing-masing berlanjut sebagai lengkungan.
6.      Costa haemalis, iga-iga bersendi pada arcus haemalis, costa ini berjalan di sebelah medial otot-otot hypaxial.
Pada vertebrae daerah caudal, kedua arcus haemalis bersatu kearah ventral berakhir sebagai duri yang disebut spina haemalis. Columna vertebralis tersusun dari ruas-ruas tulang punggung (vertebrae) yang berhubungan satu sama lain dengan perantaraan persendian-persendian.
I.       Sistema muscular (susunan otot)
Setelah badan ikan dipotong tegak lurus melalui tulang punggung tampaklah otot-ototnya tersusun menurut lingkaran-lingkaran konsentris ini disebabkan karena otot-otot tersebut tersusun dari cranial ke caudal oleh lapisan-lapisan otot yang berbentuk kerucut = coni musculi yang tersusun segmental disebut myomer, myomer satu sama lain dipisahkan oleh suatu bungkus = myocomata. Otot-otot pada ikan ini dapat dibagi atas dua daerah oleh suatu septum = septum horizontal.
a.       Musculi dorsalis, yang disebelah dorsal septum horizontal disebut musculi epaxiales.
b.      Musculi ventralis, disebelah ventral septum horizontal disebut musculi hypaxiales.
J.      Sistem Nervosum (susunan syaraf).
Terdiri atas :
a.       Sistema nervosum central atau cerebrospinal (susunan syaraf pusat, meliputi :
1.      Encephalon (otak)
2.      Medulla spinalis (sum-sum tulang belakang)
b.      System nervosum periphericum (susunan syaraf tepi) yaitu semua syaraf diluar otak dan medulla spinalis.
1.      Nervi craniales (cerebralis (syaraf otak) )
2.      Nervi spinals (semua syaraf yang berpusat pada medulla spinalis)
v  Encephalon (otak)
Terdapat didalam cavum crania (rongga terngkorak) dibedakan menjadi
1.      Cerebrum (otak besar)
2.      Cerebellum (otak kecil)
Bagian-bagianya dari cranial ke caudal terdiri dari :
Ø  Bulbus olfactorius, mempunyai lanjutan sebagai benang-benang.
Ø  Tractus olfactorius
Ø  Lobus olfactorius, dari lobus olfactorius keluar nervus olfactorius (nervus craniales no. 1)
Ø Procencephalon : disebelah belakang lobus olfactorius yang mempunyai atap (pallium) dan dasar (corpus striatum).
Ø Mesencephalon, disebut juga lobus onticus.
Ø Cerebellum, agak memanjang ditengah-tengah.
Ø Medulla oblongata, disebelah bawah belakang (ventrocaudal) cerebellum, kemudian melanjutkan diri sebagai medulla spinalis yang berjalan didalam canalis vertebralis vertebrae (dalam tulang belakang)
Ø Chiasma nervi optici, persilangan nervus opticus
Ø Hypophysis, disebelah caudal chiasma nervi optici.
v  Bungkus-bungkus otak dan medulla spinalis
Bungkus ini merupakan suatu selaput yang memisahkan otak dan medulla spinalis dari tulang-tulang yang mengelilinginya. Pada ikan, selaput ini terdiri atas dua lapis, yaitu:
Ø Ectomeninx, disebelah luar, melapisi dalam tulang-tulang tengkorak dan canalis vertebralis.
Ø Endomeninx, lapisan dalam, langsung menempel pada permukaan pusat susunan syaraf (otak dan medulla spinalis) dan penuh dengan urat-urat darah
Kedua lapisan tersebut dipisahkan oleh suatu jaringan intermingeal yang bersifat longgar dan banyak mengandung lemak.






BAB V
KESIMPULAN
Setelah kami melakukan praktikum ini kesimpulan yang dapat kami ambil bahwa ikan mujair (Oreochromis mosambicus)   merupakan ikan yang berkerabat dekat dengan ikan nila, Ikan mujair merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, bentuk badan pipih dengan warna abu-abu, coklat dan hitam. Panjang total maksimum yang dapat dicapai ikan mujair adalah 40 cm. Sirip punggungnya (dorsal) memiliki 15-17 duri (tajam) dan 10-13 jari-jari (duri berujung lunak); dan sirip dubur (anal) dengan 3 duri dan 9-12 jari-jari. Mempunyai tipe sisik ctenoid, dan ekor protocercal.
















DAFTAR PUSTAKA